Pekalongan, 26 Mei 2017. Yayasan
Danamon Peduli (Danamon Peduli) hari ini menggelar kegiatan peningkatan
kapasitas bagi pengusaha mikro, kecil dan menengah bertajuk ‘Strategi Pengelolaan
Usaha dan Pemasaran Produk untuk UMKM.’ Kegiatan yang melibatkan 40 UMKM Kota Pekalongan
ini dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian
Zainul Hakim, SH, M. Hum.
Sejak 2010 Danamon Peduli, bekerja
sama dengan Pemerintah Kota Pekalongan dalam program revitalisasi pasar rakyat
bertajuk Pasar SEJAHTERA (Sehat, Hijau, Bersih dan Terawat). Pasar SEJAHTERA
merupakan program revitalisasi yang meliputi aspek fisik dan non fisik dari
pasar rakyat. Peningkatan kapasitas dilakukan di antaranya melalui kegiatan
pelatihan sebagai salah satu bentuk dukungan non fisik terhadap keberadaan pelaku
usaha UMKM, baik dalam ruang lingkup pasar tradisional (pasar rakyat) maupun UMKM
secara umum.
“Dari hasil assessment kami kepada para pelaku UMKM di Kota Pekalongan, beberapa hal yang perlu ditingkatkan adalah strategi dan
kemampuan pengelolaan usaha yang lebih profesional. Rata-rata para pelaku UMKM dalam melakukan kegiatan usahanya,
dari mencari bahan baku, pengolahan sampai pemasaran produk masih ditangani oleh orang yang sama. Hal
ini menurut pandangan mereka terbukti mampu menekan biaya operasional,
namun sayangnya seringkali mengurangi kualitas
dari produk yang dihasilkan karena proses produksi tidak dilakukan secara
profesional,” jelas
Restu Pratiwi Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli.
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS, 2006) populasi UMKM mencapai 42,5 juta unit atau 99,9% dari keseluruhan pelaku
bisnis di tanah air. UMKM memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja, yaitu sebesar 99,6%. Sementara itu, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 56,7%.
Untuk itu, pada pelatihan ini
peserta dibekali pengetahuan akan
fungsi dan manfaat manajemen serta pemasaran bagi pengembangan usaha.
Tujuannya adalah untuk mendorong pelaku
usaha UMKM agar memiliki kemampuan manajerial yang baik dan profesional. Pelatihan ini juga
dilengkapi dengan sesi motivasi dan sharing
session dari pelaku UMKM yang sudah mumpuni dalam menjalankan usahanya.“Kota
Pekalongan adalah salah satu kota pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.
Lebih dari itu, kekayaan motif dan produk batiknya mengukuhkan Kota Pekalongan
masuk dalam jaringan kota kreatif UNESCO dalam kategori craft dan folk art
sehingga produk-produk UMKM lain dari Kota Pekalongan akan memiliki kemungkinan
lebih besar dan mudah dikenali oleh pasar. Oleh karena itu penting untuk dapat
mempersiapkan pelaku usaha yang berorientasi pada pengelolaan usaha dan
pemasaran produk yang lebih profesional,” tutup Restu Pratiwi.Untuk kegiatan
pelatihan dan literasi keuangan UMKM, Yayasan Danamon Peduli mengalokasikan
anggaran sebesar Rp250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) selama
tahun 2017 dengan sasaran lokasi pelatihan di DI Yogyakarta, Pekalongan,
Probolinggo dan Balikpapan.
Share the knowledge...